Perumahan kayana 2 bekasi | kayana 2 residence | perumahan kayana 2

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Rabu, 06 Juli 2016




Bulan puasa tahun ini dapat dirangkum dalam satu kata: lelah.

Atau tiga kata: capek pake banget.

Gara-garanya macet Jakarta yang entah kenapa jadi 3-4 kali lipat di bulan puasa kemarin. Karena semua orang jadi pulang di jam yang sama, sekitar jam 4 sore demi mengejar buka puasa bersama keluarga di rumah. Atau bersama teman-teman di ... ya di mana-mana lah yang terang keluar kantornya bareng-bareng satu Jakarta.

Baca punya Nahla di sini:

Sementara daycare yang biasanya tutup jam 6, jadi tutup jam 5. Lah piye emangnya pegawai negeri yang jam kerjanya dikurangi hingga cuma jam 3 sore, kami-kami ini tetap harus pulang jam 5. Jadilah setiap hari terlambat menjemput. Uang overtime menumpuk alasannya ialah setiap hari gres dapat menjemput Bebe jam setengah 6.

Itu saya, JG dapat gres tiba jam setengah 7 alasannya ialah alasan klasik: macet. Dari kantor sama-sama jam 5, jarak jauhan saya, nyampe duluan aku alasannya ialah aku ngojek, JG pakai mobil.

Setengah 6 artinya cuma 20 menit menjelang buka puasa. Daycare-nya mau tutup dong ya kan alasannya ialah mbak-mbak juga harus pulang. Makara hari-hari pertama buka puasa kami makan di mobil, beli nasi padang.

Hari-hari berikutnya kami minta izin untuk dapat duduk di teras daycare dan berbuka puasa. Alhamdulillah diizinkan, jadilah kami makan di teras daycare. Minimal ada keran untuk basuh tangan dan Bebe anteng alasannya ialah ada perosotan, ayunan, dan sepeda.

#sadlyfe

Itu masih happy. Belum capek. Nggak problem lah makan apa di mana yang penting ketawa-tawa. Langsung pulang pun entah mau nyampe rumah jam berapa kan.

Minggu kedua, macetnya semakin parah. Buka pagar daycare, sudah pribadi antrian kendaraan beroda empat yang stuck. GIMANA MAU PULANG COBA?

Minggu kedua dan ketiga hampir semua anak daycare diantar jemput pakai motor. Di sini tubuh mulai rontok alasannya ialah naik motor bawa Bebe itu capek banget.

T______T

Gendong Bebe pake ergo, dan sepanjang jalan harus entertain ia biar nggak bosan. Dan tetep kena macet jadi keringetan, Bebe cranky, ibu cranky. Macet, keringetan, pelukan, bubuk jalanan. Super combo.

Buka puasa tetap di teras daycare. Sampai lebaran, buka puasa di rumah hanya dapat dihitung dengan jari sebelah tangan. Dan alasannya bukan eksis reuni sana-sini. Tak punya tenaga untuk itu.

Di hari biasa, setengah 7 sudah hingga rumah. Di bulan puasa kemarin, jam setengah 9 gres hingga rumah. Tidak dapat pribadi tidur alasannya ialah Bebe biasanya belum ngantuk. Belum urusan basuh baju dan basuh piring, beres-beres rumah. Tidur jam 11, jam 4 sudah berdiri lagi.

Pergi kantor biasanya jam 7, bulan kemarin jadi jam 6. Artinya setiap hari hanya tidur 3-4 jam sebulan penuh kecuali weekend!

Minggu terakhir kami kembali pakai mobil. Badan aku sudah rontok, tak mampu berdiri pagi. Walhasil Bebe pergi berdua JG ke daycare pagi-pagi dan aku ngojek jam 9 ke kantor sendirian. Dan itu sambil cicil packing buat mudik. Ke Bandung doang sih, tapi tetep aja seminggu lebih mah hampir semua barang kecuali AC dan kulkas DIBAWA SEMUA LOL.

Maka silakan pandang aku sebelah mata alasannya ialah semua orang mellow ingin bulan pahala diperpanjang, tapi aku mah ingin buru-buru Lebaran. Semua orang bilang bulan pahala berlalu tak terasa, aku mah kerasa banget.

T_______T

Because you WOULD NEVER enjoy a full month of sleep deprivation and spend a quarter of your day on the road with a toddler. Never. Kurang tidur itu bikin cranky. Kalau alasannya menyusui masih mending. Ini alasannya macet. Kan nyebelin alasannya ialah orang Jakarta ialah orang-orang paling tahan pada macet. Tapi kali ini macetnya keterlaluan.

Hari kedua aku pernah coba pulang duluan sama Bebe alasannya ialah kali aja dapat nyampe rumah cepet. Tapi ternyata macetnya level GrabCar biasanya 20ribu jadi 80ribu. Buka bareng deh sama supir GrabCar. Sungguh romantis. IYA SEMACET ITU. Pake taksi 50ribu udah jadi 150ribu kali. Nggak tau ah, nggak mau coba.

T_______T

Sampai balasannya lebaran. *sujud syukur*

Dan lebaran tahun ini ... galau alasannya ialah nenek udah nggak ada. Padahal alasannya ialah nenek anak paling tua, anak cucunya hanya tinggal ke rumah nenek. Adik-adik nenek dan keluarga besarlah yang akan ke rumah nenek.

Kali ini kami berkumpul di rumah ibu saya, dan beranjak menuju rumah adik nenek. Capek ya ternyata silaturahmi lebaran door to door itu. Hehehe. Maklum biasanya jadi tuan rumah doang, kerjanya cuma makan terus tidur siang.

Udah sih itu aja. Nggak tahu mau dongeng apa lagi alasannya ialah nothing's special. Yang terang bahagia sih alasannya ialah semoga macet Jakarta kembali normal. Boleh macet tapi nggak 3 jam untuk 5 km juga keles broohhh.

*sigh*

Sekarang jam 22.02 dan aku capek banget. Mau bobo. Untung Bebe bobo jadi aku dapat nulis ini.

Selamat lebaran teman-teman! Mohon maaf segala kesalahan-kesalahan aku yaaa.

-ast-


0 komentar:

Posting Komentar