Perumahan kayana 2 bekasi | kayana 2 residence | perumahan kayana 2

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Minggu, 10 Juli 2016


Or me and Bebe. -________-

Kemarin liat status temen kantornya JG yang stres alasannya lagi nyuapin makan dan anaknya digodain terus sama keluarga yang lain hingga anaknya mau muntah. Ya, saya ngerasain banget keselnya sih.

Karena Bebe juga lagi dalam kondisi rewel banget. Saya jadi super capek. Biasanya nenen cuma seperlunya ini nenen melulu. Terus simpel nangis banget dan jadi suka bentak. Apa coba.

Padahal Bebe jarang sekali hardik orang lain apalagi nangis. Dia akan nangis hanya jikalau capek banget atau abis jatuh dan sakit banget. Jatuh biasa doang atau kepentok apa mah ia nggak pernah nangis. Bebe anak manis banget tapi seminggu kemarin parah sih. Ngomong selalu teriak, nggak mau minta tolong, nggak mau bilang terima kasih. Nggak dikasih apa dikit, nangis kejer ngamuk sambil pukul-pukul dan tendang.

Puncaknya Sabtu malam. Sudah jam 11 malam dan ia keukeuh nggak mau tidur. Dia keluar kamar sendiri dan sadar semua udah gelap. Terus ia ngeliat murka sama saya dan teriak "TURUN!" (kamar kami di lantai 2).

Oh wow. You were going too far, kid. Saya pasang wajah murka dan tidak bilang apa-apa, saya paksa angkat ia kembali masuk kamar, taro di kasur, tutup pintunya dan saya pergi basuh muka serta bersih-bersih untuk tidur.

Waktu saya kembali ke kamar, Bebe nggak nangis, lagi meluk guling aja di kasur sambil ngelamun. Tapi setelahnya ia jadi tiba-tiba manis sekali. Ngomongnya sudah tidak pakai otot lagi.

Baru saya sadar. Liburan ini Bebe berubah alasannya dimanja oleh semua orang. Di rumah saya, ia cucu satu-satunya. Di rumah JG, ia cucu paling kecil. Semua memanjakan Bebe. Dia jadi tidak pernah menangis untuk mengeluarkan emosinya alasannya gres ngerengek dan nangis dikit udah banyak yang bujukin.

And that's not a good thing. It's not healthy, really.

Ya gimana, nangis dikit pribadi diajak jalan-jalan keluar. Jam 9 nggak mau bobo, malah main di kamar adik saya hingga jam 1 malem. Di rumah JG, rebut mainan abang sepupunya, malah dibelain. Dalam level dorong abang sepupunya hingga hampir jatuh pun, Bebe yang dibelain alasannya "dia masih kecil".

(Baca: Tips Mengenalkan Konsep Sharing pada Balita)

Sayanya tetep tegur dong "Bebe kenapa dorong? Bebe tidak dorong orang lain ya!" Kemudian biasanya Bebe pasang muka bersalah dan ia HARUS minta maaf pada anak yang ia dorong.

Tapi teguran saya itu karam dengan sahut-sahutan kakek, nenek, uwa, dan ateunya membela "nggak apa-apa ya, boleh nih, boleh nih". Nggak ada yang mengingatkan jikalau Bebe salah apalagi harus minta maaf.

*jambak rambut sendiri*

Di hari terakhir, Bebe ngamuk parah gara-gara nggak mau pakai baju. Sudah diajari wacana aib dari bayi sekali, Bebe selalu pakai handuk jikalau keluar kamar mandi dan pakai baju di kamar. Di daycare juga diajari menyerupai itu. Eh di Bandung, ia ngamuk alasannya tidak mau masuk kamar sesudah mandi dan malah main-main sambil telanjang. Dan semua membela. "Nggak apa-apalah pake baju di luar kamar aja".

*cry*

Karena dikala orang remaja tidak satu suara, anak ya menentukan pernyataan yang membela ia dong tentu saja.

Seminggu lebih menyerupai itu, Bebe yang selalu bilang "tolong" dan "terima kasih" berubah jadi suka membentak. Selalu mendorong anak lain dan merebut mainannya. Yang tidak pernah makan kerupuk jadi tantrum minta kerupuk. -_______-

Gara-gara hari sebelumnya tante saya menawari satu kerupuk udang utuh untuk dipegang sendiri. O______O Besok-besoknya ia ngamuk sambil geret-geret Tupperware isi kerupuk udang. Padahal udah usang banget Bebe nggak tantrum ngamuk sambil nangis. Tuhan tolong aku.

(Baca: Cara Menangani Anak Tantrum di Tempat Umum)

Lagian Bebe gres makan kerupuk pas kemarin umur 2 tahun. Itu pun harus sambil makan nasi dan lauknya, bukan untuk cemilan DAN TIDAK DIPEGANG SENDIRI. Karena kerupuk itu kosong, makanan sia-sia dan ia selalu mau ngemil buah jadi kenapa banget harus dikasih kerupuk?

*bergabung dengan squad ibu-ibu idealis sejagat Facebook*

Tapi yah. Saya berusaha kaya Anna dan Elsa untuk Let It Go yah, namanya juga liburan sama keluarga. Makara saya nggak mendebat para Front Pembela Bebe ini, biarin ajalah. Mereka manjain Bebe, sayanya bobo-bobo anggun sambil YouTube-an. Bebe juga jarang-jarang dapat selama ini sama keluarga besar kan, ketemu orangtua saya aja biasanya cuma weekend sebulan sekali.

Cuma ini horor banget takut harus ngulang disiplin tantrum dari awal lagi. Hahahahha.

Saya juga jadi happy pas hari Minggu alasannya Seninnya dapat kembali ke rutinitas. Dan tetiba sadar bahwa daycare gres buka di hari Kamis sementara kami masuk kerja Senin means masih harus bawa Bebe ke kantor 3 hari. HAHAHAHAHAHAHA.

Life is hard.

Soalnya urusan disiplin ini kerasa banget loh jikalau konsisten diterapkan. Seperti urusan mainan. Di rumah dan di daycare, Bebe SELALU beresin mainan sebelum main mainan lain. Tidak boleh main mainan lain jikalau yang satu belum dibereskan sendiri. Kemarin di Bandung kami nengok temen Sekolah Menengan Atas saya yang gres melahirkan, dikala saya ajak pulang, Bebe keukeuh beresin dulu Lego yang ia mainkan selama di sana. Padahal nggak ada yang nyuruh. Dia juga keukeuh beresin kasur busa yang ia pake main loncat-loncat sama adeknya temen saya itu.

Anakku sebenernya sweet banget dan membanggakan hahahaha, but holiday ruins us. LOL. Peer banget nih takut hingga Jakarta juga masih kebawa manja. Pantes dulu waktu saya kecil, ibu saya paling sebel jikalau saya habis nginep di rumah nenek. Karena saya jadi nyebelin. Sekarang saya yang sebel.

Tapi bertemu banyak orang juga ternyata menciptakan Bebe mencar ilmu hal baru. Ini niscaya ia curi dengar dari orang-orang yang melaksanakan hal ini sama dia. Karena tiba-tiba DIA jadi suka cubit pipi kiri dan kanan SAYA sekaligus sambil bilang di depan muka saya:

"Cubit ya! Gemes deh!"

Astaga anak bayiiii. Gemes!

-ast-

0 komentar:

Posting Komentar