Perumahan kayana 2 bekasi | kayana 2 residence | perumahan kayana 2

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Rabu, 20 Juli 2016


Oke, jadi timeline beberapa hari heboh alasannya yaitu idola sampaumur masa kini berfollowers lebih dari 500ribu di Instagram PUTUS SAMA PACARNYA. She’s underage, her ex boyfriend is only 16 years old. Tapi putusnya si neng yang bahkan bukan artis TV ini dramanya udah jadi trending topic dan hingga dibahas di radio-radio katanya.

Paling ngakak pas diskusi (diskusi bener) sama temen-temen kantor terus muncullah keputusan bahwa KAYANYA si pemuda disuruh putus sama mamahnya sih ya kan. Abisan si cewek ini tipe bad girl dengan cropped top dan sneakers mahal, ngerokok, tatoan, ngomongnya kasar. Kata mamah harus pacaran sama wanita baik-baik. LOL

Baca punya Nahla di sini:

Tapi si cewek ini feed Instagramnya rapi jadi lezat dilihat, masuk akal followersnya banyak. Followersnya sering berkomentar dengan #goals untuk foto OOTD dia, #relationshipgoals dan mention pacar masing-masing dengan “yang kita kapan gini?” di foto ia sama (mantan) pacarnya, dan #friendshipgoals serta #bffgoals di foto ia sama sahabat-sahabatnya. Kurang apa? Apa kurang banget?

Yang gres tau si neng ahad ini niscaya bingung. Apa spesialnya? Kenapa sih ia heboh?

Ya iyalah jikalau gres taunya kini mah nggak akan ngerti. Sama kaya gini, kalian gres pertama kali denger nama Kanye West hari ini. Terus galau kenapa ahad ini sedunia tiba-tiba ngomongin dia.

Ya alasannya yaitu ia memang ngetop dari dulu, orang mah udah tau ia dari dulu, terus ada insiden “penting” di hidup dia. Ya followersnya ngomongin lah. Yang nggak tau ia siapa mah ya gimana mau ngerti kan?

Si neng satu ini juga followersnya udah banyak dari dulu. Karena ia putus aja jadi pada gatel pengen ngomong juga di socmed.

Kalau yang udah tahu ia dari dulu komentarnya:

“WAAHHH PUTUS, TERUS FEED INSTAGRAMNYA GIMANA?”

*anak Instagram sejati* lolol

Abisan feed Instagramnya tematik 9 foto dengan color scheme berbeda yang artinya jikalau ia hapus foto-foto sama mantannya yang random di antara 9 foto, feed tematik 9 foto itu akan kacau balau. Padahal dulu ia nggak pakai color scheme 9 foto, pake pink doang. Ehalah ganti gaya. Kacau kan pas putus lol.



Terus sehabis mikirin feed yaaa, eksklusif kasihan aja sih. Ya lo diputusin cuma alasannya yaitu disuruh sering ngabarin.

“Kamu nggak perlu ngabar-ngabarin saya lagi jikalau kau mau pergi sama temen-temen kamu,” kata si neng di videonya.

Padahal yah, pacaran umur segitu kan template-nya begitu. Ceweknya manja posesif pengen dikabarin terus. Sementara cowoknya masih mau main sama temen-temennya dan emang beneran lupa ngabarin atau males ngabarin alasannya yaitu nggak suka cewek posesif. Tapi cewek posesif ini menyenangkan untuk ditaklukan so yeah. Lingkaran setan.

Been there. LOL

*kemudian semua ilfeel sama gue dan close tab dan blok blog gue* JANGAN DONG JANGAN AH.

Tapi pada dasarnya bukan itu. Intinya yaitu kasihan sama anak sampaumur zaman kini alasannya yaitu masa sampaumur mereka dihantui social media. Kaya yang Justin Bieber pernah bilang (kurleb): “Pas pacaran sama Selena gue nggak tau mana yang real mana yang bukan. Mana yang private mana yang public. Karena semua orang ikut dalam setiap gerak-gerik kita. Sampai kita galau sebenernya kita ini beneran pacaran atau cuma alasannya yaitu terbawa euforia fans aja.”

Dan sebagai Jelena shipper #1 saya patah hati hingga sekarang. *krai*

(Baca juga: Menjaga Ucapan di Social Media)

Terus banyak yang bilang: “duh anak jaman sekarang, hidupnya kok gitu amat”

Lhooo. Dari zaman gue sekolah dulu juga udah banyak kan cewek ngerokok. Banyak juga yang jikalau lagi nggak sekolah pake cropped top dengan udel ke mana-mana dan pake piercing. Temen Sekolah Menengan Atas ada juga yang udah tatoan dari SMA. Cewek ada pemuda ada. Dan akuilah memang orang-orang kaya gini terkenal kan. Cuma dulu jadi bintang sekolah doang, kini jadi bintang Instagram.

Dan banyak juga yang bilang “Miris deh orang kaya gini diidolakan remaja”

Ya miris tapi gue ngerti-ngerti aja sih kenapa fansnya banyak. Because she’s living her fans' dream. Banyak sampaumur yang memimpikan hidup bebas tanpa serumah sama orangtua, punya teman yang juga housemate, punya penghasilan sendiri dari Instagram dan YouTube jadi nggak perlu bergantung sama orangtua. Punya kebebasan untuk memilih itu tangan ditato atau nggak, rambut blonde atau nggak, endebrei endebrei …

… and party like there’s no tomorrow.

We’ve all been there, no?

Kita semua punya harapan dan saat ada orang yang hidup di mimpi-mimpi kita, orang itu eksklusif jadi idola kita.



Lanjut pernyataan berikutnya: “Orangtuanya pada ke mana sih?”

Ayah dan ibunya si neng? Ada tuh di Instagramnya, suka upload foto keluarga. Di ask.fm juga suka pap (post a picture, in case you're not familiar with ask.fm) foto keluarga.

“Kalau orangtua fansnya pada ke mana? Tau nggak sih anaknya mengidolakan wanita yang bertato dan ngomongnya banyakan anjingnya daripada kata-kata lain?”

Well ya, nggak semua orangtua cukup erat dengan anaknya hingga tahu persis apa keinginan anaknya yang paling terpendam. Seberapa banyak dari kalian semua yang pengen punya tato terus bilang sama orangtua?

Gue bilang. -______- Umur 14 tahun, pengen ditindik berjajar di telinga.

Nyokap gue: “Tindik pemanis dan tato itu nggak dapat jadi PNS loh, cari kerja juga susah alasannya yaitu banyak perusahaan yang nggak mau karyawannya ada tindik dan ada tato. Kalau kau pulang sekolah tiba-tiba punya tindik atau punya tato, terserah. Ibu nggak akan murka tapi tanggung sendiri semua risikonya.”

Dulu gue percaya sepenuhnya alasannya yaitu industri kreatif belum kaya sekarang. Lah kini orang mau tato sebadan-badan juga dapat jadi CEO kok, nggak perlu jadi karyawan asal punya karya juga dapat kaya dan hidup bahagia. Dan dosen PNS dengan tindik berjajar-jajar di pendengaran juga ada, jadi ya hikmah ini sudah tidak relevan.

Tapi poinnya adalah, keterbukaan dalam keluarga bikin gue ngomong jikalau gue pengen ditindik dan somehow sebenernya ada masanya pengen punya tato (kaya si neng). Meskipun ujung-ujungnya gue nggak jadi ditato alasannya yaitu takut nggak punya kerjaan. Dan takut sakit. Bok, nggak berani lah udah. Liat orang lagi ditato aja gue yang mau pingsan, apa kabar gue yang ditato. *lirik gesi dan adit* lol

(Baca juga: Cerita gue waktu SMA, berantem terus sama nyokap alasannya yaitu teman yaitu segalanya)

Dan saat si neng putus (sama pacarnya yang cuma 16 tahun dan gres 5 bulan pacaran) …

Gue ngikik aja. Neng, itu cuma fase kehidupan yang akan kau lewati. Nanti 5 tahun lagi aja berasa tolol kok niscaya nonton video itu nangis-nangis. Banyak kok orang yang nangis-nangis alasannya yaitu diputusin pacarnya, cuma yang lain nggak punya subscribers YouTube banyak jadi ngapain nangis depan kamera. Kalau neng kan banyak, tidak mengecewakan lah nangis-nangis dapet penghasilan juga dari views ya kan.

Salut banget alasannya yaitu itu partynya sponsored ya. Kebayang sih harus ngejalanin sesuatu dengan nangis-nangis alasannya yaitu profesionalisme. Ya gimana lagi kan? Mau nggak mau dramanya jadi kebawa.

Gue juga kasian alasannya yaitu ia nggak pernah nyakitin orang tapi disakitin mantannya hingga dijepit kakinya. Meennn, pemuda macam apa yang menjepit kaki ceweknya hingga nangis. Untung putus, daripada KDRT berlanjut kan kasian.

Dan yes baiklah sama hikmah BFF nya si neng, bahwa bullying dan nyuruh orang bunuh diri itu nggak sepele loh. Banyak sampaumur korban bullying yang jadi beneran ingin bunuh diri. Di Instagram banyak. Bahkan banyak yang set bio akan bunuh diri kapan. Makanya jikalau search hashtag “suicide” eksklusif dapet pop up message santunan yang mungkin dibutuhkan. Di YouTube juga banyak cewek-cewek yang curhat alasannya yaitu korban bullying. Itu parah sih.

Dan si neng emang banyak yang bully bilang ia nyakitin cowoknya duluan lah blablabla. Karena si cowoknya juga banyak fans kan. Ya risiko pacaran di depan umum sih. Gimana lagi.

Udalah dingin aja, kibas rambut dan pake lipstik merah. Biarkan anjing menggonggong.


Dari gue sebagai orangtua pada sikap belum dewasa "zaman sekarang"

Intinya jangan jadi orangtua yang cuma dapat larang-larang anak. Besarkan anak dengan membiasakan diri terbuka dengan orangtua. Jangan jadi orangtua yang hanya dapat murka saat anak berbuat salah tapi bukan jadi kawasan ia membuatkan masalah.

Bicarakan juga dengan suami apa yang akan kita lakukan jikalau suatu hari ia bilang ia punya pacar, ia mau pergi sama pacarnya, ia coming out gay, ia narkoba, ia dipenjara, ia hamilin anak orang, atau ia mau pake piercing atau tato. Apa yang akan kita lakukan? Bukan mendoakan terjadi tapi mempersiapkan yang terburuk. Seperti kita mempersiapkan asuransi jiwa dan dana pensiun.

Begitulah.

(Baca: Perempuan harus mandiri, bukan takut suami poligami, tapi ...)

Udah ah saya lelaaahhh. Let’s move on to Tay and Kimye, shall we? LOL

-ast-

0 komentar:

Posting Komentar