Perumahan kayana 2 bekasi | kayana 2 residence | perumahan kayana 2

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Jumat, 22 Juli 2016

 I know the title is a lil bit weird tapi ya itulah pada dasarnya #FAMILYTALK: Dekat dengan Anak
I know the title is a lil bit weird tapi ya itulah intinya. Intinya yakni gimana cara kalian buibu mendekatkan diri dengan anak? Bagaimana dengan anak selalu terbuka sama kita?

Apalagi buat kalian yang nggak bersahabat sama orangtua ya, niscaya bertekad untuk nggak mau gitu sama anak dong? Saya sendiri sih tengah-tengah sebenernya. Saya cukup bersahabat dengan ayah dan ibu, tapi tidak sedekat itu hingga level curhat dikala saya punya problem dengan pacar saya.

Baca punya Isti:

Pas ketemu JG saya kaget sebab saya segitu mah nggak ada apa-apanya hahahahahha. JG tipe yang dongeng SEMUANYA sama ibunya. Yang setiap hari telepon ibunya dan dongeng segala macem. Agak jet lag dan culture shock sih sebab ketauan jika berantem, berantem kenapa lol. Pas pacaran, nggak sekali dua kali ia murka entah kenapa dan saya nanya ibunya. :|

Untung pas kini nikah mah nggak. We tend to hide bad news and only tell them the good ones. Karena takut mereka khawatir aja sih.

Karena liat JG begitu, saya mau Bebe juga gitu nanti di masa depan. Curhat sama saya soal apapun dan nelepon saya tiap hari muahahahahaha *posesip*. Caranya gimana ya?

Nggak tau-tau amat sih lol. Ya gimana, punya anak aja gres 2 tahun terakhir kan.

Saya cuma lakukan hal-hal ini.

1. Bertanya
Kalau udah sama saya, saya tanya Bebe banyak hal. Di daycare ngapain aja, siapa yang nangis, siapa yang udah pulang duluan, makan sama apa, dan apalah banyak banget pokoknya. Dan ia jawab.

Saya juga bercerita apa yang saya lakukan. Tadi ibu blablabla. Dia nggak ngerti-ngerti amat sih tapi ya tidak ada salahnya memulai sesuatu yang baik dari kecil. Dan bertanya ini dapat jadi quality time banget.

So far, Bebe belum pernah bohong. Kalau mbaknya bilang ia tadi nangis dan saya tanya, ia jawabnya sama. Kalau mbaknya bilang ia tadi di timeout, maka ia pun tidak berbohong. Karena apa?

2. Tidak gampang marah

Saya berusaha tidak memarahi Bebe untuk hal-hal kecil, apalagi yang sifatnya tidak sengaja. Waktu kecil, ibu saya selalu murka jika saya contohnya menumpahkan sesuatu, sebab peer beres-beresnya katanya. Padahal ya saya juga mana mau kan menumpahkan sesuatu.

Pada Bebe, saya berusaha sabar. Ya jika menumpahkan minum, diberi lap aja diminta lap sendiri. Kalau Bebe mainannya berantakan, ya tinggal diminta aja baik-baik untuk bereskan mainan. Ini susah banget sih.

Tapi "takut dimarahi" ini efeknya besar. Dulu banyak hal yang tidak saya ceritakan pada ibu saya sebab saya tau ia akan marah. Makara ya banyak hal yang saya sembunyikan juga. Makanya saya nggak mau Bebe ibarat itu.

3. Menjawab semua pertanyaan Bebe

Yang mana satu pertanyaan dapat ditanyakan lebih dari 10 kali jika ia belum ingat. Misalnya di rumah mertua, ada kumang punya abang sepupu Bebe.

Bebe: "ibu ini apa?"
Ibu: "ini namanya KU-MANG"
Bebe: "cumang ibu? ini apa ibu?"
Ibu: "ini KUMANG bukan cumang"
Bebe: "cumang ibu cumang?

Dan seterusnya hingga ia ingat jika itu namanya kumang.

Saya nggak berani nggak jawab. T______T Banyak saya liat ibu-ibu yang nggak jawab anaknya. Dijawab dengan.

"Iya dek duh udah sih kok nanya-nanya terus!"

atau

"Iya udah ah ssttt berisik!"

T______T

Kasian. Belum pernah sekali pun saya suruh Bebe berhenti ngomong dan percayalah ia anaknya ceriwis banget.

Makara inget kemarin-kemarin di Kidz Station Sency ada anak kecil. Mungkin sekitar 3 tahunan sebab badannya lebih gede dari Bebe. Dia ngomongnya belum lancar, payah banget, tapi ia blabbering sambil tunjuk ini itu. Dan ayah ibunya lempeng aja kaya anaknya itu bisu. Mereka sibuk sendiri cari-cari mainan. Nggak nanggepin sama sekali.

Saya sapa dong sebab nggak tahan. Ternyata ia cuma tunjuk mainan dan sebut namanya.

Dia: "mobil" *sambil tunjuk mobil*
Saya: "wahhh iya ini kendaraan beroda empat ya, pintar!"
Dia: "kereta" *sambil tunjuk kereta*
Saya: "iya itu kereta namanya Thomas"

Dan taukah kalian pas mereka mau bayar ke kasir, anak ini nggak mau beranjak dan malah pegang tangan saya, masih sambil ngomong dan nunjuk ini itu.

PATAH HATI. T_______T Kasian banget itu anak nggak ditanggepin sama ayah ibunya hingga ia rela pegang tangan saya yang stranger sebab saya nanggepin dia.

Ibunya malu: "Dek, itu tangan siapa, salah mama ya."

Saya: "If you're his mom, then act like one."

*tapi dalam hati*

-________-

Ya kebayang nggak sih belum dewasa yang nggak ditanggepin dari kecil gini, pas gede ga ditanggepin juga dan malah jadi ngobrol sama orang lain. Malah jadi lebih nyaman dongeng sama orang lain. Jangan hingga itu terjadi sama Bebe.

T_______T

Apalagi ya? So far itu aja sih. Ada yang mau menambahkan?

-ast-

0 komentar:

Posting Komentar