Perumahan kayana 2 bekasi | kayana 2 residence | perumahan kayana 2

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Rabu, 15 Juni 2016


Hola!

Minggu kemudian kami nggak nulis padahal udah rencana mau ganti si Sassy jadi Soleha dulu selama Ramadan. Ya kurangi bergunjing ya kan secara biasanya #SassyThursday yang diomongin artis-artis hahahaha

Topiknya lagi hot banget. Ibu warteg dan orang-orang yang sinis: "dih daripada buat ibu itu, mending disumbangkan buat A, mending dikasih buat B"

Baca punya Nahla di sini:

Buat saya, uang itu yaitu rezekinya si ibu. Dan aku percaya, rezeki bisa tiba dari mana saja. Baik atau buruk, halal atau tidak itu urusan si akseptor rezeki dengan yang di atas.

Ya misal ada pejabat korupsi udah puluhan tahun, hidup glamor banget, ya itu tetep rezekinya dia. Cara mendapatkan rezekinya baik atau buruk, urusan beliau dengan yang di atas dan dengan para penegak hukum.

Kebetulan beliau ketangkap KPK, ya masuk penjara. Nggak ketangkap, ya hidup foya-foya.

Makara bila ada yang bilang: "ngasih sedekah kok ke orang yang melanggar aturan!" atau "apa-apa kok diselesaikannya pakai uang!".

Terus kenapa? :))))

Kenapa mengatur-atur orang lain memberi sedekah pada siapa? Kenapa mempertanyakan sedekah yang diberikan orang lain? Sedekah itu beda sama infaq dan zakat. Lah senyum aja termasuk sedekah kan.

Sedekah itu urusan orang yang memberi sedekah mau diberikan pada siapa. Lucu aja buat saya, meributkan orang yang memberi uang pada orang lain. Menyindir orang yang memberi uang pada orang lain.

Oke memang si ibu salah ya melanggar perda. Tapi secara ekonomi juga memang nggak bisa kok. Wajar kok dikasih uang. Kalau tiba-tiba yang diberi uang yaitu tersangka korupsi dengan aset triliunan, ya gres dipertanyakan.

Semakin heboh saat si ibu semacam "nagih" lagi kan ke mana uang yang didonasikan untuk dia. Jujur banget si ibu, mungkin sebab memang butuh uangnya. Dia bilang ingin bagikan untuk keluarga di kampung, kebayang nggak sih selama ini nggak bisa menyebarkan sama keluarga terus jadi bisa ngasih.

Lagian urusan uangnya dipake buat apa, bukan urusan kita lagi. Lah gimana dong kita kan nggak perlu urusin hidup orang 100%. Ojek payung yang ramah baik hati itu bisa aja tau-tau pake uang kita untuk ngelem, padahal kita kasih lebih sebab kasihan. Atau tukang ojek yang kita kasih tips ternyata pakai uangnya untuk ke daerah prostitusi, kita nggak bisa lagi atur kan. Itu sudah uang dia, sudah rezekinya dia.

Dari sisi penyumbang, orang punya hak untuk menentukan pada siapa mereka mendonasikan uang yang mereka punya. Pada si ibu warteg, pada charity di kitabisa.com yang lain, pada kakek tukang mainan di pinggir jalan.

Bebas. Kalau kalian menentukan tidak berdonasi untuk si ibu dan berinfak di jalan lain juga terserah. Tapi bila kalian menyindir dan menertawakan orang yang menyisihkan uangnya untuk si ibu, kalianlah yang lucu because it's none of your business.

Hati setiap orang terketuk dengan hal yang berbeda. Bahkan orang terkaya pun bila hatinya tidak tergerak, uangnya mungkin utuh tidak pernah berinfak untuk siapapun.

And not related to ibu warteg but this one is worth to share. The most logical explanation:



Sampai jumpa ahad depan!

PS: Gue nggak nyumbang buat si ibu jadi postingan ini bukan pembelaan diri. :)

-ast-

0 komentar:

Posting Komentar