Perumahan kayana 2 bekasi | kayana 2 residence | perumahan kayana 2

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Selasa, 28 Juni 2016


Hari Sabtu kemarin saya ada program buka bersama temen-temen beauty blogger. Makannya di depan Senayan City. Sebagai anak Sency tentu pulangnya mampir dong yah, dan ternyata salah banget (entah bener banget) alasannya ialah malam itu ialah Midnight Sale.

Ini pertama kalinya saya ke mall ketika Midnight Sale alasannya ialah tahun-tahun sebelumnya saya nggak pernah ke mall ketika Midnight Sale. Bukan alasannya ialah males penuh tapi alasannya ialah pengen bobo. Bahkan barang sale nggak lebih indah daripada bobo.

Sency rame. Kaya Pasar Baru Bandung, nggak tahu jika Pasar Baru Jakarta soalnya belum pernah ke sana. Pasar Baru Bandung di bulan rahmat dengan jokes mertua saya yang nggak pernah bau “tong ka pasar gres bisi suku pahili”. Hahaha. Saking ramenya orang. Melihat ke lantai semuanya kaki, takut tertukar dengan kaki orang lain.

Ditambah di atriumnya dibentuk program megah berkemilau cahaya warna-warni. Dengan panggung yang juga warna-warni dan sungguh Instagram-able, melenggang lah model-model dengan baju karya Dian Pelangi. Semakin malam semakin random, dari sexy dancer berbaju rapi hingga tari bali semua tampil bergantian.

Yang seru, karyawan Sency (mungkin PR atau marcomm) nya menggunakan seragam polo shirt putih. Mereka memegang lonceng dan mengunjungi satu per satu tenant untuk menciptakan kegaduhan. Lengkap dengan alarm kebakaran dari toa yang dipegang seorang mas-mas. Mereka bergerombol berkeliling Sency dan berhenti di satu tenant bergantian.

“Armani Exchange, diskon 70% … blablabla kincring kincring xsdihsidhsfiovhdividuvb,” kata si bapak itu. Nggak tahulah nggak terang ngomong apa, gimana mau terang lah beliau ngomong pake toa dan di sekelilingnya ada belasan orang bunyiin lonceng. Pusing.

*

Midnight Sale itu dimulai jam 8 tepat. Saya, JG, dan Bebe kebetulan sedang di Debenhams. Jam 8 sempurna speaker pengumuman berdenging dan bunyi seorang wanita mengumumkan Midnight Sale akan dimulai. Seketika mas-mas Debenhams berseragam polo shirt ungu sigap mengganti goresan pena “Selamat Lebaran” menjadi angka-angka diskon. Wow.

Sudut bermain Lego gratis di bab mainan yang biasanya hanya dikerubuti 2-3 anak, kali ini penuh. Bebe sempat kecewa dan bingung.

“Banyak orang ibu,” kata Bebe yang menciptakan anak wanita di sebelah kanannya menggeser sedikit memberi daerah untuk Bebe.

Saya dan JG hanya bangkit saja di sekitar situ, JG sudah membeli satu mainan yang bahkan tidak diskon. Saya ingin membeli figurine Little Pony Princess Celestia yang diskon, tapi tidak punya alasan kuat. JG membeli mobil-mobilan dapat dimainkan bersama Bebe, saya main Little Pony sama siapa?

*tolong jangan bilang sama anak kedua lol*

Seorang ibu tiba-tiba tiba terburu-buru, ia mengantar anaknya untuk bermain Lego dan berpesan, “Jangan ke mana-mana ya! Nanti mama ke sini lagi!” anak yang berusia seitar 9 tahun itu mengangguk. Ia mengambil beberapa blok Lego dan mulai bermain.

“Stay here ok, I’ll find mommy,” ujar seorang bapak dengan 3 anak pria yang kehilangan istrinya. Tipikal belum dewasa di mall Jakarta. Kalau mau mengajak ngobrol harus dengan bahasa Inggris dulu alasannya ialah belum tentu dapat bahasa Indonesia.

“Ya udah jika kau ada yang dicari ya sana cari! Aku nggak apa-apa di sini!” seorang bapak lain setengah berteriak. Beberapa kepala menoleh. Istrinya melengos pergi mendorong stroller berisi bayi. Si bapak terjebak bangkit bersama kami. Menunggu anak bermain Lego.

*

Malam makin larut, Sency makin ramai. Barisan lelaki bersandar di depan Bershka, menunggu kekasih dan istrinya mengantri menuju kasir. Beberapa wanita muda yang sepertinya satu gank sudah menenteng berplastik-plastik belanjaan. Mungkin isinya juga sama dan semodel alasannya ialah baju yang mereka pakai malam itu pun seragam. Cropped top dengan legging atau off shoulder dengan hot pants.

Bayi dan balita sudah tertidur lelap di stroller masing-masing. Banyak nenek dan kakek termenung di kursi rodanya ditinggalkan sendirian alasannya ialah terlalu sempit untuk mendorong kursi roda ke dalam store. Di satu sudut yang cukup luas para ayah bermain mobil-mobilan dengan anak laki-lakinya. Duduk di bawah selonjoran, menunggu para ibu simpulan berbelanja.

Saya mencuri dengar satu ibu meminta anak remajanya kembali ke kendaraan beroda empat … untuk mengambil koper. Tentengan mereka terlalu banyak, sulit membawanya. Si ibu bertanya pada anak perempuannya yang tampak ibarat mahasiswi, apa masih ada yang mau dibeli?

“Ya jika diturutin sih niscaya masih ada yang pengen dibeli,” jawab anaknya.

Kami masih duduk di sebuah dingklik di depan Topshop. Mengantri Chatime kemudian berjalan-jalan melihat keramaian. Bebe sudah tidur lelap digendong JG. Mampir ke toko roti kemudian pulang. Di luar parkiran luar biasa penuhnya. Parkir gedung tak cukup sampai-sampai barisan kendaraan beroda empat mengular hingga jalan. Untunglah Sency punya jalan sendiri, tak terlalu menciptakan macet jalan lain.

*

Ini cuma cerita, nggak ada pada dasarnya hahaha. Cuma ingin mengembangkan suasana,maklum pertama kalinya tiba ke yang namanya Midnight Sale. Penuh orang ternyata, orang-orang yang menghabiskan uang. Tidak apa-apa alasannya ialah yang dihabiskan kan uangnya sendiri bukan uang saya. Nggak usah juga banyak cincong perihal nafsu alasannya ialah untuk apa? Siapa tahu memang uangnya banyak jadi menghabiskan sekian juta memang dengan akal, bukan dengan nafsu.

Lagipula orang-orang ibarat saya juga bahagia berbelanja. Bedanya di online shop yang free ongkir. Atau belanja di Bandung yang harganya dapat jauh lebih murah daripada harga di mall Jakarta. Jauh sekali lebih murah.

PS: Midnight Sale diskonnya nggak seheboh itu kok. Entah jika barang branded atau designer’s item ya, jika level Pull & Bear, Bershka, Stradivarius sih biasa aja. Biasa banget, dikit banget diskonnya. Apalagi Cotton On, di plangnya tertulis harga berapa, di tag bajunya berapa. Yang berlaku tentu yang di tag baju. Terus beliau pake goresan pena gede-gede, sepatu 300ribu dua pasang. LAH MEMANG SEGITU KAN HARGANYA. Midnight Sale ini tidak lebih dari memanfaatkan momen orang punya uang dan mau menghabiskan uang.

Jadi, sudah hingga mana persiapan Lebarannya? Sudah belanja apa saja?


0 komentar:

Posting Komentar