Perumahan kayana 2 bekasi | kayana 2 residence | perumahan kayana 2

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Selasa, 07 Juni 2016


Orang-orang memang kadang terlalu ramah ya. Apalagi dikala kita bawa bayi dan anak kecil. Bahkan orang random yang gres pertama kali kita temui di daerah umum aja sanggup mendadak kasih wejangan ini itu. Banyak yang kasih pendapat ini itu.

Mmm, nobody asks for your opinion loh btw

Seperti orang-orang ini. Sering saya liat di daerah umum mereka memperlakukan anak sendiri atau bahkan mengomentari saya dan Bebe dengan kalimat-kalimat yang sebenernya tidak perlu.

Ini hal-hal yang tidak perlu dikatakan pada balita:


1. "Makanya jangan nakal!"


Definisikan "nakal". Paling sebel sama yang suka judge anaknya begini apalagi bila beliau ngomong di depan orang-orang: "biar ajalah emang anaknya nakal!" padahal si anak cuma manjat-manjat kursi. Kenapa manjat dingklik dibilang nakal? Aneh banget.

Karena takut jatuh? Kalau gitu namanya "bahaya" bukan nakal. Bahkan bila ada anak kecil yang manjat dingklik terus di kursinya ada presiden juga nggak sanggup dibilang anak itu nakal. Deuh gemes, belum pernah sekali pun saya bilang Bebe nakal. Kalau bahaya, ya pindahkan ke daerah yang nggak ancaman lah, bukan judge si anak dengan nakal.



2. "Ibunya badung ya!" "Tiangnya nakal!" "Mejanya nakal!"

Next level, menyalahkan orang lain dengan badung alasannya ialah si anak nangis. WHY WHY WHY. Si anak nangis alasannya ialah bosan. Seseorang tiba-tiba mendekat dengan wajah simpati dan bilang di depan muka anak kita: "Kenapa nangis? Ibunya badung ya?" #truestory

Next level, anak kejeduk mejanya dipukul. "Meja nakal, pukul meja!" Ring a bell? Untung ibu saya dan mertua nggak kaya gitu bila nggak mah bhay aja.

3. "Walahhh, kenapa item gini nggak kaya ibunya"


BODY SHAMING AT ITS WORST. Body shaming itu sudah diperkenalkan semenjak kita bayi ya abnormal gilaaa. Bayi lucu nggak ada salah apa-apa tiba-tiba dikomentari orang yang bahkan nggak pernah tau nama lengkap anak kita "kok idungnya rata gitu?" atau "kok rambutnya botak terus sih?" Seakan ibunya tahu tanggapan dari dua pertanyaan itu.

Nggak penting wahai manusia. Komen juga nggak bikin hidung si bayi jadi mancung dan rambutnya mendadak jadi lebat. Dengan nggak komen, lo jadi orang cantik dan baik budi. Komen gitu cuma memindahkan diri lo ke negara kepingan orang-orang nyebelin (with Trump as your president, yes THAT level).

Ya coba aja bilang ke orang cukup umur yang gres kita kenal atau jarang kita temui "hai mas, idungnya pesek amat ya?" atau "hai mbak, gendut ya badannya" atau "hai pak, kok botak sih". Insulting kan. Nah makanya jangan lakukan juga pada bayi. Plis.


(Baca juga: 10 Kebohongan Saya pada Anak Saya)

4. "Kok masih nenen sih?" "Kok masih pake diapers?" "Kok makannya bubur?" 

Dan sejuta pertanyaan mempertanyakan hal yang nggak perlu lo tau juga jawabannya alasannya ialah lo bukan ayahnya, ibunya, atau kakek neneknya. Dan ibu-ibu yang ditanya gitu niscaya jawab terpaksa alasannya ialah ngerasa nggak enak.

5. "Salah dek bukan di situ. Nah di situ aja. Eh jangan di situ, di atas yang kuning aja"

Ini cerita konkret di mana seorang ayah ngatur-ngatur anaknya yang lagi main Lego ... di toko mainan di mall. Tau dong bila toko mainan di mall itu hampir niscaya ada Lego segambreng lengkap dengan meja, kursi, dan segala-galanya untuk dimainkan gratis?

Nah bukan sekali saya melihat orangtua yang nemenin anaknya main Lego, TAPI NGATUR anaknya harus naro bricks yang ini di mana, bricks yang itu di mana. That's insane!

Maksudnya anaknya lagi main gituloh kok diatur-atur amat. Bebe mau duduk di kolong meja terus main Legonya di kolong meja juga nggak saya larang alasannya ialah nggak ada aturannya kan main itu harus bagaimana. Kasihan anaknya. T_____T

*

Ngerti banget sih kadang orang cuma berusaha untuk being nice, untuk terlihat baik dengan basa-basi. Atau ada juga yang ngomong mulu sama anaknya alasannya ialah khawatir. Tapi percayalah memang banyak yang nggak perlu dikatakan. Ngapain coba ngomong tapi nggak bermakna, nggak ada isinya dan cuma insult orang lain termasuk balita yang belum ngerti salah dan benar.

Silence is gold, people. Be gold.

If you like this, don't forget to share!

-ast-

0 komentar:

Posting Komentar