#Sassythursday: Isyana, Brand, Dan Kenyataan

Isyana seminggu kemarin bikin heboh. Gara-gara satu informasi di media yang terang bukan media ecek-ecek wacana ia yang menulis bahwa ia tidak pernah belanja online. Kacau alasannya ialah ia ialah merk ambassador sebuah toko online.

Kabar simpang siur. Katanya itu wawancara fiktif. Saya terang tidak percaya alasannya ialah ini kan media yang sudah punya nama. Saya kebetulan punya teman yang pernah bekerja di sana. Ditelusuri, memang benar. Bukan fiktif, wawancaranya nyata, kutipannya ada.

Baca punya Nahla di sini:
Di Balik Seorang Brand Ambassador

Kemudian aku yakin ia panik dan niscaya eksklusif tektokan sama pihak toko online (yang mana tidak mau menawarkan pernyataan apa-apa). Dia pun nge-tweet “konfirmasi”. Yang berbuah kehebohan kedua alasannya ialah ia nge-tweet via iPhone sementara ia juga merk ambassador semua merk HP lain.

Twitnya dihapus dan tidak buru-buru diganti. Twit itu usang menghilang. Mungkin ia cari pinjeman HP Android dulu alasannya ialah sesudah berjam-jam, twit yang sama muncul. Kali ini dari Twitter for Android. Hari yang melelahkan ya, Isyana?

Pertanyaan saya: seberapa banyak dari merk ambassador yang memang BENAR hanya memakai hanya produk yang ia bintangi? Apakah alasannya ialah ia merk ambassador Oppo jadi ia dihentikan punya iPhone? Apakah sebagai merk ambassador L’oreal Dian Sastro dihentikan memakai produk lain?

Ya boleh, tapi nggak boleh di public dong ah. HAHAHAHAHA. Karena yah, yang harus dijaga kan image si merk dan doktrin masyarakat terhadap diri si merk ambassador itu sendiri.

Sekarang gini, aku sering ketemu influencer yang disponsori HP merek A. Di social media mana pun, foto HP A itu selalu muncul. Kalau lagi makan di kafe, HP itu tergeletak di meja. Kalau lagi foto flat lay make up, HP itu jadi properti. Pas ketemu? Pakenya iPhone. Boro-boro HP itu dibawa lol.

Atau masalah blogger yang jadi merk ambassador satu merk skin care. Terus di satu blog post ia bilang bosan sama merk itu. WHY? Mungkin alasannya ialah kontraknya mau habis ya, soalnya abis itu si merk skin care memang ganti merk ambassador. Tapi kan nggak masuk nalar ia bilang ia bosan. Sementara sebelumnya selalu puja-puji dan promo sana-sini. Ya memang alasannya ialah dibayar sih, tapi kan tetep aja. Integritas dipertanyakan.

Paling seru sih Britney vs Pepsi. Kaprikornus waktu Britney masih di puncak kejayaan, pacaran sama Justin Timberlake dan semua cewek ngefans banget (GUE). Britney dikontrak berpuluh-puluh juta dolar sama Pepsi. Terus gres berapa bulan gitu, ke-gap MINUM COCA COLA. HAHAHAHAHAHA. Twist-nya adalah, pas kontraknya selesai, Britney (yang memang suka main saham) beli sahamnya Coca Cola. Gila nggak sih. XD

Dan kebayang nggak jadi Agnes Monica? Pikirkanlah brand-brand yang ia bintangi iklannya dan bandingkan dengan gaya hidup dia. Masuk akal?

Kaprikornus intinya, pastikan merk ambassador kalian selalu dalam kondisi prima untuk nggak keceplosan dikala diwawancara. Untuk nggak asal nulis meskipun kontrak hampir berakhir. Untuk selalu punya ajudan yang mengingatkan merk apa yang harus digunakan di depan umum.

Demikian.

Baca artikel SassyThursday lainnya di sini ya!

*Gara-gara nulis ini gue jadi dengerin Britney Spears seharian elaaahhh. Anyway, video klip zaman dulu hits niscaya jikalau syutingnya di PINGGIR TEBING kaya “I’m not A Girl, Not Yet A Woman”. Hidup memang penuh tantangan yah.*

-ast-