Punya anak, kita niscaya ingin anak kita punya kepribadian yang kuat. Yang tidak manja, yang dapat mengambil keputusan sendiri, yang dapat menghargai orang lain.
Tapi kadang pernyataan-pernyataan saya pada Bebe, anak saya, menjadi blunder untuk diri saya sendiri. Kalau sedang demikian, saya suka jadi tertawa sendiri. Bisanya kok menasihati anak, padahal diri sendiri aja butuh pesan yang tersirat sekali dari orang lain yang lebih waras. 😭
Ini beberapa di antaranya:
"Bebe, dihentikan ibarat itu pada temannya. Kenapa Bebe pukul teman?"
Padahal ada aja kan insan yang emang gemesin banget bikin pengen nabok atau minimal pengen bikin status sindiran. 😭😭😭
Maka pernyataan saya pada Bebe itu yang selalu menjadi penahan saya kalau-kalau lagi khilaf atau lagi PMS pengen nyindir orang di socmed bahahahaha
"Ibu dihentikan ibarat itu, kenapa ibu menyindir orang?"
Well nggak ibarat amat sih ya tapi pada dasarnya perihal menahan diri dan menahan emosi kan? KAN?
"Kalau sudah selesai minum susunya dibuang sendiri ya. Kalau sudah selesai main bereskan mainannya ya."
Tidak manja dan disiplin itu harus untuk Bebe! PADAHAL EMAKNYA HASTAGAAAA. Segala-gala ngandelin JG, basuh piring, basuh baju, masak, ke pasar. Ya kan bila punya suami manjain kenapa nggak dimanfaatin? 💖😍
Pembelaan: Bebe pria jadi Bebe dihentikan manja sebab beliau yang nanti manjain pasangannya. HAHAHAHAHA
*
"Wah andal sekali, pintar!"
Buat saya dan JG, memuji anak itu wajib semoga beliau tidak kurang apresiasi. Tapi kapan terakhir kali memuji suami?
Ehm.
"JG suamiku suami terbaik di dunia, andal sekali" LOL
"Wah bahu-membahu tidak perlu takut sih, semut baik, kucing baik, ayam baik!"
Padahal sendirinya liat kecoa kabur. 😭😭😭
Tapi sebagai ibu penakut, saya selalu encourage anak untuk jadi anak pemberani! Meskipun di masa depan beliau takut sesuatu, minimal bukan sebab ditakut-takuti orangtuanya.
Dan seberapa banyak ketakutan dalam hidup yang nggak dapat kita atasi kemudian kita menyerah? Apa menyalahkan orangtua ketika kecil? NGGAK KAN? Takut mah takut aja. Tapi bila anak nggak boleh jadi anak penakut!
"Ibu tidak perlu takut kecoa ya, kecoa baik!"
"Ibu tidak perlu takut gajian masih usang ya, nggak usah belanja dulu!" 😶
*
"Pasti dapat kok, ayo dicoba lagi hingga bisa!"
Padahal sendirinya bikin masakan ringan anggun sekali terus gagal terus nyerah eksklusif mengembalikan timbangan dan panggangan ke dalam dusnya dan nggak dibuka-buka lagi selamanya lol.
Anak harus pantang mengalah meskipun sesimpel pasang Lego dengan benar. Kita boleh mengalah walaupun gres niat belaka dan tidak jadi dilakukan. #ohsotrue
"Olahraga ah mulai besok" BESOK. BESOK. BESOK. "Makan sehat ah mulai besok" YEA BESOK.
"Ibu niscaya dapat kok naik tangga tiap hari di kantor. Ayo dicoba lagi ya hingga bisa"
*
"Waktunya tidur, sudah malam."
PERMISI ITU NGOMONG SAMA DIRI SENDIRI APA GIMANA YHAA?
*
"Udah ya makan biskuitnya, kebanyakan nanti sakit perut!"
*menatap nanar stok masakan sendiri* *mengingat diri sendiri suka kalap makan sushi hingga perut penuh* 😪😪😪
*
dan yang paling nampar
"Silakan menangis. Tidak semua yang Xylo inginkan dapat eksklusif dipenuhi."
T_______T
Ini gongnya. Mengingat banyak banget yang pengen dibeli tapi sebenernya mah nggak butuh. Ingin lagi-lagi beli lipstik padahal masih punya dan warnanya mirip-mirip.
Apa bedanya dengan Bebe yang ingin lagi dan lagi makan jelly padahal sudah makan banyak sekali?
"Silakan menangis, ibu. Tidak semua yang ibu inginkan dapat dunia penuhi"
Karena pesan yang tersirat untuk anak ialah sebenar-benarnya pengingat untuk diri sendiri.
WELCOME TO THE ADULTHOOD.
💆💆💆
PS: Pesan buat ibu di atas itu khayalan belaka ya, bukan Bebe yang ngomong beneran sama saya hahahaa. Kadang beliau suka nasihatin sih, tapi nggak sedalem ini juga lol.
-ast-
0 komentar:
Posting Komentar