Oke jadi #SassyThursday ahad ini sewajarnya bahas Mario Teguh lah ya alasannya ialah semua orang ngomongin itu ahad ini. Tapi ... gue sama Nahla nggak ngikutin muahahahahah. Gue bahkan belum pernah nonton utuh satu episode Golden Ways itu. Nggak follow dia di socmed mana pun jadi nggak punya kedekatan apapun jadi mau nulis apanyaaaa.
Nahla: "nulis soal anaknya aja kak, dia cuma caper apa gimana"
Nahla: "aku juga nggak tertarik sih"
HAHAHAHAHAH *failed*
Jadilah kami tetapkan untuk membahas topik yang lebih bersahabat yaitu selebgram dan YouTubers AG yang bahagia memamerkan kemesraan sama pacarnya.
Bukan, bukan cuma foto ciuman, tapi ciuman dan cuddling sambil ... pegang tongsis demi merekamnya jadi momen indah yang diabadikan di video YouTube astaga hidupnya ribet.
Maklum, sini mah anaknya praktis. Nggak kebayang di Bali maunya leyeh-leyeh terus harus terbebani pegang tongsis gopro. Lagi berendam air panas ... teteup pegang tongsis gopro dengan pose seolah nggak liat kamera. Berat banget hidup jadi YouTubers ya gaes.
Yang dilakukan Anya (tadi namanya sok dirahasiain hahaha) itu bab dari public display of affection (PDA). Cuma dulu PDA itu offline doang, kini dapat banget PDA online. Yes or nah?
Aku sih ... yes.
HAHAHAHAHAHA.
Because since the very first time, I do that kind of things too with JG. Maksudnya kami ialah tipe yang cium pipi bibir di mana aja. Termasuk di depan kantor jikalau pergi naik motor dan tentyu saja diliatin satpam. Tapi JG nya suka keukeuh, anaknya posesip emang. Hahahaha.
Tapi tolong jangan bikin ilfeel itu aja sih. Jangan french kiss gitu lo gengs, jikalau di The Sims mah peck namanya. Muah aja cukup. Maksudnya semua kan ada tempatnya, jikalau mau PDA, jangan lakukan lebih dari 30 detik atau orang niscaya mulai risih liat kalian. Dan itu tidak baikkkk alasannya ialah semua ada tempatnya. Kalau bebas banget nanti lama-lama ada yang ML di atrium mall kan bisa-bisa ditangkap satpam huhu.
Kalau online? Ya secukupnya juga lah. Asal nggak bikin repot aja. Gue sendiri sih nggak bakal kepikiran sebelum peluk "eh bentar, gopro mana gopro?" Kan nggak bakal inget yah. Ingetnya sesudah dilakukan jadi pun niscaya adegannya harus diulang nanti nggak natural lagi HAHAHAHA.
Dan sebenernya online ini cuma memperluas audience PDA aja sih. Bedanya dia dapat diulang-ulang dan jikalau nggak suka nggak perlu ditonton. Kalau di daerah umum kan memang mau nggak mau keliatan ya. Tapi meskipun niscaya ada yang liat, seberapa banyak sih yang liat.
Atau di konser gitu, yang liat kita backhug paling orang yang di belakang dan di sebelah kanan kiri. Yang depan aja belum tentu sadar. Nggak 50ribu orang juga kaya di YouTube.
Dan bedanya, jikalau PDA di daerah umum, kita sebenernya nggak peduli mau ada yang liat apa nggak. Kita cuma naturally pengen cium aja contohnya alasannya ialah dibelikan sesuatu atau dipuji sesuatu atau pamit mau pisah daerah (gue ke event, JG main sama Bebe lol). Tapi jikalau di YouTube kan tujuannya memang untuk orang nonton. Makara yah, sama tapi beda sebetulnya.
Dan ini gimana kebiasaan dan huruf pasangannya sih. Kami memang tipe yang sangat terbuka satu sama lain. Gue sama ayah juga gituuu. Di daerah umum rangkulan dan gelendotan sama ayah. JG juga tipe yang cium-cium mamahnya terus.
Bahkan nulis gini aja jadi kaya PDA ya? Gue yakin yang nggak suka PDA niscaya risih juga nulis soal PDA. Ya nggak?
Untuk orang yang memang keep private things private mah yaaa nggak apa-apa juga. Yang penting nyaman aja. Cuma jikalau dapat ya liat positifnya aja. Misal liat gue cium pipi JG di eskalator (spesifik). Daripada mikir negatif "dih kaya nggak punya rumah aja", kan mending mikir "love is everywhere ya, nanti mau juga cium pipi suami ah".
Adem kaannnn. Nyahahahaha.
Kalau diliat yang belum nikah atau anak kecil gimana? Ya anak-anaknya dikasih tau dong jikalau hal-hal kaya gitu baiknya kapan dilakukan. Komunikasi ialah kuntji!
Kalian gimana? Yay or nah dengan PDA?
-ast-
0 komentar:
Posting Komentar