Perumahan kayana 2 bekasi | kayana 2 residence | perumahan kayana 2

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Senin, 12 September 2016

[SPONSORED POST]



Kalau bicara wacana ayah, saya bukan tipe yang emosional menyerupai orang-orang kebanyakan. Sebabnya, ayah saya bukan tipe yang hambar tapi rahasia sayang dan bekerja keras demi anak-anaknya.

Ayah saya tipe yang terang-terangan mengatakan rasa sayang. Yang mencium kening dan pipi saya selalu. Yang selalu merangkul saya kalau kami sedang jalan di mall. Yang dapat saya ajak bicara soal pacar-pacar saya. Yang selalu jadi yang pertama mengucapkan ulang tahun. Yang suka melaksanakan hal-hal konyol dan kadang lebih bikin malu-maluin daripada lucu.

The PDA-style-dad. LOL.

Saya anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adik saya wanita semua. Jadilah ayah saya satu-satunya pria di rumah. Digelendoti oleh 4 wanita yang dapat sangat manis kalau ada maunya hahahaha. Yang dapat mengerikan sebab tamu bulanan kami hampir selalu tiba bersamaan. Tapi ayah selalu jadi ayah yang menyenangkan.

Dari remaja, ayah yaitu sosok yang selalu dapat diajak berdiskusi soal apapun. Dari jurusan kuliah, hingga soal politik dan isu-isu sosial. Maklum kami memang menyukai hal yang sama. Ayah kuliah di jurusan yang sama dengan jurusan saya kuliah. Kami sama-sama suka menulis dan membaca. Ayah yang menginspirasi saya untuk jadi wartawan sebab ayah pun dulu wartawan.

Saat dewasa, ayah jadi partner untuk bicara soal pekerjaan. Urusan honor selalu jadi materi diskusi. Dan ayah selalu jadi supporter utama bagi anak-anaknya.

Ayah rela absen kerja demi mengantar saya dan adik-adik dikala kami KKN di Purwakarta. Ayah selalu meluangkan waktu menjemput kami les ini itu. Saat semakin sibuk, ia selalu mengirim supirnya untuk menjemput kami. Ia yang menyetir sendirian.

Ketika saya jadi wartawan KPop, ayah selalu membaca semua goresan pena saya meskipun tidak mengerti apapun soal grup band Korea. Sekarang adik saya jadi tim kreatif untuk kegiatan Asli atau Palsu (ASAL) di Trans7, ayah selalu memastikan diri untuk nonton dan memberi masukan ini itu. Memuji kalau memang bagus. Menyempatkan diri untuk mengunjungi adik saya bila ia sedang casting di sekitar Bandung.

Itu dikala remaja dan dewasa. Tapi kalau ditanya apa hal yang paling diingat dikala kami kecil? Video ini berhasil menciptakan saya tersenyum.


Meski ayah memang bukan sosok yang keras tapi ia pun rela melaksanakan hal-hal yang #LampauiBatas untuk belum dewasa perempuannya.

Pernah suatu hari saya dan adik saya mengikat rambut ayah dengan karet jepang warna-warni. Semua pecahan rambut kami ikat. Ditotal mungkin ada sepuluh ikatan. Ayah santai membisu dan tidak menolak. Setelah selesai, kami tertawa-tawa sebab ayah jadi sangat lucu. Apa yang ayah lakukan?

Ayah menggendong kami berdua ke luar rumah dan berjalan-jalan. Dengan rambut yang acak-acakan dan diikat sana-sini. Kami berteriak-teriak sebab malu. Ayah yang diikat rambutnya, kami yang malu. Hahaha. Konyol sekali.

Sekarang saya dan satu adik saya tinggal di Jakarta, jauh dari ayah. Tapi tentu saja kau punya grup keluarga untuk mengupdate hari ini siapa pergi ke mana. Kami juga video call hampir setiap malam sebab ayah dan ibu saya kangen. Kangen sama Bebe bukan kangen sama saya hahaha.

Kalau kalian, ada kenangan apa bersama ayah?

-ast-

0 komentar:

Posting Komentar