Perumahan kayana 2 bekasi | kayana 2 residence | perumahan kayana 2

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Rabu, 17 Agustus 2016



Gue nggak tahu bila sekolah di kota lain tapi belum dewasa sekolah di Bandung itu sadar ras sekali. Minimal kita punya sobat dengan panggilan "Jawa" kan alasannya ialah ia bukan orang Sunda?

Gue punya. JG juga.

Tapi dulu rasanya tak terpikir sama sekali bahwa itu ialah hal rasis. Entah kami yang terlalu polos atau alasannya ialah si "Jawa" pun tampaknya tidak murka atau kesal menerima julukan itu.

Poinnya adalah, kita dengan gampang menjuluki orang lain menurut rasnya dan kenapakah kita harus membeda-bedakan orang menurut ras?

Baca punya Nahla:

Entahlah mungkin naturalnya memang menyerupai itu. Kita merasa kita sama kemudian ketika kita menemukan seseorang dengan logat bicara yang berbeda, kita lantas tertarik dan lahirlah julukan yang rasis itu.

Masalahnya di mana? Mungkin bergotong-royong tidak ada, tapi hal-hal menyerupai ini rawan menimbulkan perpecahan. Karena bisa saja orang minoritas itu menjadi tidak nyaman dan jadi timbul gesekan-gesekan yang sebenernya nggak perlu bila aja becanda ras itu nggak dilakukan.

Gue jadi inget temen yang orang Papua. Kulitnya hitam, rambutnya keriting. Seiring berjalannya waktu ia merawat diri dan mengubah kulitnya menjadi putih. Jauh lebih putih dibanding kulit orisinil Papua. Ia juga meluruskan rambut.

Kami dulu belakang layar men-judge ia alasannya ialah "why are you trying so hard to be a javanese?" Sekarang sehabis dipikir-pikir, mungkin ia hanya "trying to fit in" alasannya ialah jadi beda itu tidak mudah. Mungkin banyak ketidaknyamanan yang ia dapatkan dengan warna kulit aslinya sehingga ia berusaha jadi sama dengan orang-orang di sekitar dia.

Kasihan ya. :(

Tapi gue sendiri bisa dibilang beruntung alasannya ialah ketika Nahla muncul dengan inspirasi menulis soal rasisme ini, gue sama sekali nggak tahu harus menulis apa. Gue gres sadar itu ternyata alasannya ialah gue nggak terpapar soal rasisme. Gue nggak hidup di lingkungan yang begitu ndeso dan membeda-bedakan orang menurut rasnya. Tapi gue tau, masih banyak daerah di negeri ini yang rasis sekali

Ditambah lagi dengan judgment rasis menyerupai "galaklah, batak sih!" atau "pelit banget sih kaya orang cina!". Well, orang galak nggak mesti batak dan orang pelit ada di setiap suku dan ras sih. Kenapa harus dikotak-kotakkan?

Kantor gue, perbedaan itu kerasa banget dan kami hidup berdampingan. Berbagai agama ada, yang tidak beragama ada, orang Jawa, Padang, Cina, hingga setengah Indonesia dan bukan orang Indonesia pun banyak. Hal-hal menyerupai ini tidak pernah jadi topik dialog and it's a good thing.

Buat kalian yang masih terima perlakuan rasis, ayo bersuara! Kalau ada yang becanda bawa-bawa ras dan kalian tersinggung, ayo bersuara! Minimal bilang aja "eh jangan rasis dong!" Karena mungkin aja si orang itu nggak sadar bila rasisme bisa menciptakan orang lain tersinggung. Mungkin ia menganggap itu biasa.

Dan dunia dikala ini lagi melek banget loh soal hal-hal menyerupai ini, thanks to Donald Trump yang rasis melulu orang jadi terbukakan matanya.

Hermione aja hingga berubah warna kulit jadi hitam saking di film-film Harry Potter sebelumnya, orang kulit hitamnya dianggap terlalu sedikit. Emoji aja bisa pilih warna kulit alasannya ialah kenapa nggak? Kenyataannya nggak semua orang di dunia ini kaukasian kok.

BuzzFeed dan Cosmopolitan dong yang tercanggih. Mereka bikin artikel review lipstik dengan banyak sekali warna kulit. Karena ya masa bikin artikel review satu warna lipstik tapi yang nyoba cuma orang kulit putih? Yang kulitnya coklat dan hitam juga ingin tahu dong gimana warna itu di kulit mereka.

Keren ya!

Apalagi ya? Ngantuk sih lolol. Cerita dong, ada yang pernah diperlakukan rasis?

PS: Setelah baca punya Nahla gue gres sadar bila hal rasis yang paling gue liat ialah soal Ahok. Tapi yah, kasian banget sama yang masih teriak-teriak Ahok nggak layak jadi gubernur alasannya ialah ia Cina. Kasian alasannya ialah nggak bisa cari kekurangannya hingga teriak hal yang sebenernya nggak ada hubungannya dengan kemampuan jadi gubernur. Enough said. :)

-ast-

Saya bagi-bagi freebies loh! Quote untuk pajangan yang siap di-print dan dimasukkan ke dalam frame. Cek di sini yaaa: FREE PRINTABLE. Jangan lupa juga nonton video ahad ini, Get to Know Me Tag with KG & AST. Videonya ada di bawah postingan ini. :)

0 komentar:

Posting Komentar