foto ilustrasi belaka huahaha |
Sekitar seminggu kemudian ada kegiatan ketemu sama psikolog di daycare. Makara mau share-share dikit ngomongin apa aja sama psikolog. Pertama psikolognya tanya umur Bebe tepatnya berapa sekarang? Dua tahun 3 bulan. Saya tanya balik, seharusnya sedang fase apa ya?
"Oh ini sih lagi usianya toilet pembinaan ya, ONE OF THE BIG PARENTING WAR"
Asli mbak psikolognya exactly bilang gitu hahaha. Big war bener bahasanya. Terus saya ketawa aja dong. Eh ia serius.
"Bener loh ibu, war banget soalnya biasanya pup kondusif di diapers ini berceceran di lantai"
*krai*
Membayangkan pup berceceran di lantai.
*krai*
Untungnya nih ya, untungnyaaaa Bebe sih udah lancar pup di kamar mandi semenjak beberapa bulan terakhir. Dia niscaya heboh mau pup eksklusif loncat ke kamar mandi dan mau pup di kloset dengan manis. Kadang sambil nyanyi, kadang keukeuh masih ngunyah makanan, pernah minta minum lagi pup. -_____- Cuma pipis yang belum bisa.
*
Btw intermezzo si Bebe pas awal-awal dapat pup, kami lagi di Senayan City. Eh ia pup di celana (OKE DI DIAPERS OKE). Terus saya tanya.
Ibu: "Be, kok pupup di celana sih? Kenapa tidak ke kamar mandi?"
Bebe: "Nggak ada ibu, jauh"
Ibu: "Nggak jauh kok, ibu antar. Nanti lagi pup harus di kamar mandi ya!"
Bebe: "Jauh ibu, kamar mandi di rumah"
HAHAHAHAHAHAHAHA. Disangkanya di Sency nggak ada toilet lololol. Dia pikir harus pulang dulu ke rumah untuk pup. XD
*
Oke pada dasarnya problem Bebe yaitu pipis. Sudah beli celana dalam buanyak untuk persiapan toilet training. Beberapa kali dicoba juga bila weekend di rumah. Cuma ibunya aja kurang niat hahaha. Soalnya Bebe udah ngerti loh bilang pipis, tapi pipis dulu gres bilang. Maklum sih ya pipis kan tandanya agak sulit dipahami ya nggak kaya
Ini ia tips toilet pembinaan dari psikolog daycare Bebe:
1. Niat kuat
Niat berpengaruh bahwa satu hari hingga beberapa hari ke depan akan toilet training. Tapi memang sih di perkara Bebe, ibunya yang masih agak kurang niat. Males euy mikirin basuh celana. T_____T Makara harus diniatkan dan harus sounding ke anaknya juga. Berkali-kali bilang pipis harus di toilet.
Bebe teori mah lancar bener, tapi praktiknya memang sulit. Harus diniatkan "oke ahad ini toilet training!" begitu.
Makara kapan neng? Kapan yah?
2. Jaga emosi
Ini nih yang paling sulit dan mayan bikin melamun alasannya yaitu takut keceplosan. Makara usahakan sebisa mungkin tidak judgmental. Sering kan denger dongeng pas toilet pembinaan anaknya nggak ngompol tapi jadi nahan pipis? Udah dibawa ke toilet juga jadi nggak mau pipis.
Nah coba introspeksi diri buibu, mungkin cara penyampaiannya judgmental. Misal lagi toilet pembinaan terus anak pipis di celana. Ibunya eksklusif refleks menciptakan pernyataan menyesal.
"Yahhh lembap deh celananya. Nanti lagi pipis di toilet ya"
Kalimat itu mengatakan kekecewaan. Anak menyangka ibunya kecewa alasannya yaitu ia membasahi celananya. Bukannya jadi tahu pipis itu gimana, ia malah jadi cari cara supaya celananya tidak basah. Whoa.
Lebih baik kalimatnya menyerupai ini.
"Wah Bebe pipis ya? Lap sama-sama yuk. Nanti lagi pipisnya di kamar mandi ya, alasannya yaitu pipis itu kotor, supaya tidak perlu lap jadi pipisnya di kamar mandi"
Itu emosi netral. Ingat ibu-ibu, emosi harus netral. Jangan judgmental!
3. Ajak untuk membersihkan
Iya ajak untuk ikut membersihkan. Untuk memupuk rasa tanggung jawab dan kemandirian.
4. Metodenya apa?
Bebas sih katanya metodenya. Saya pernah baca yang toilet pembinaan dalam 24 jam lah, yang 3 hari dijamin sukses lah, banyak metodenya. Kata mbak psikolog sebenernya bebas terserah ibunya sih.
Terus ada juga kan yang setengah jam sekali dibawa ke toilet untuk disuruh pipis. Biasanya pake alarm gitu per setengah jam semoga ibunya nggak lupa.
Psikolog: "Sebenernya nggak teratur dibawa ke toilet juga dapat kok, apalagi bila ibunya sulit teratur"
Why saya dijudge sebagai orang tidak teratur. Meskipun memang iya. HAHAHA. Nggak mampu kayanya setengah jam sekali bawa Bebe buka celana dan pipis. Dibawa ke toilet aja belum tentu mau dia. T_____T
Mbaknya juga menyarankan untuk tidak pakai celana supaya ia lebih kenal dengan bab tubuhnya sendiri. Oh ini loh yang buat pipis. Plus semoga anak mencicipi juga sensasi air pipis mengalir eksklusif ke kakinya. Ini biasanya bikin kurang nyaman.
"Tapi aib kan, Bebe niscaya nggak mau deh di rumah nggak pake celana soalnya ia risih sendiri malu," jawab saya.
"Kalau gitu gunting aja bab depan celana dalemnya," kata mbak psikolog
Errrr. Nanti lagi lah ya? Hahahaha.
*
Buibu share lah plis tips toilet pembinaan buat anak pemuda yang praktis protes dan sedang bahagia memaksakan kehendak dongggg. Makasihhhh. :*
-ast-
Ini ia tips dari Mbak Noni yang harus dicoba alasannya yaitu anaknya sama-sama di daycare. Bebe nggak lemah kepercayaan sama odong-odong tapi ya nanti kita cari lah ia lemahnya sama apa.
0 komentar:
Posting Komentar