Perumahan kayana 2 bekasi | kayana 2 residence | perumahan kayana 2

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Jumat, 12 Agustus 2016


Masih heboh nggak sih ngomongin ini? Udah geser ya ke pak menteri bilang baiklah pada hukuman fisik pada anak? Pak menteri ini ah, suka bikin gundah ibu-ibu deh. T_____T

Tapi sebenernya pak menteri mau ngomong atau ga, saya sih udah niat agar Bebe sekolah full day hahahaha. Kayanya jika ibu-ibu bekerja mah pada milih sekolah full day ya nggak sih? Lagian si Bebe dari 3 bulan keles sekolah full day alias daycare hahahahaha.

Baca punya Isti:

Meskipun gitu, saya juga kepikiran sama omongannya pak menteri. Kepikiran sebab duh kok gini amat pendidikan di Indonesia? Bebe nggak usah sekolah formal aja kali ya?

Kemudian sesudah baca informasi itu saya pribadi sibuk nyari tau perihal homeschooling. Padahal sebelumnya nggak pernah kepikiran. Cih, saya anaknya praktis panik.

Terus jadi tau soal banyak hal, kasih-kasih link ke JG, not bad yaaa. Nggak ibarat yang saya bayangkan amat, salah satunya serem jika saya harus ngajarin rumus fisika. Kan bisa panggil guru juga untuk pelajaran yang saya nggak bisa ajarkan, itu pun jika mau ambil ijazah persamaan.

Kekurangan homeschooling ini yaitu saya harus berhenti kerja. Yaiyalaahhh. Kuat nggak ya berhenti kerja? Saya suka kerjaaaaa. Tapi di satu sisi ngerasa meng-homeschooling-kan Bebe akan jadi tantangan tersendiri juga.

Tapi yah, itu opsi yang masih harus digoreng hingga matang *tempe keles*. So far opsi pertama masih sekolah dan itu niscaya sekolah full day. Kenapa?

Ya agar ada yang dititipin aja. Jahat ya? Punya anak kok nggak mau ngurusnya malah di-subcon kan ke sekolah. Gagal lah saya mah jadi orangtua. Apalagi pake teori psikologi parenting masa kini, udalah rapotnya merah semua.

Maunya Bebe sekolah full day yang semacam daycare gitu malah. Ada jam bobo siang, dikasih makan, dikasih snack buah. Ya macam daycare untuk anak SD lah. Saya pulang kerja gres saya jemput. Ada ga sih SD kaya gitu? 

Kalau ada mau bangeettt. Kalau ga ada, berarti tetep harus mikirin opsi punya mbak dong di rumah untuk jagain Bebe sepulang sekolah. Karena tetep aja, meski namanya full day, niscaya ia duluan pulang sekolah kan daripada saya pulang kerja. Hiks. Aku tak siap punya mbak.

Dan catatannya jika mau sekolah full day, Bebe harus SUKA belajar. Tau kan ada anak suka belajar? Saya waktu kecil suka banget belajar. Tapi saya juga tau ada belum dewasa yang nggak suka belajar. Anak-anak itu dulu saya labeli sebagai malas dan bodoh. Padahal kini sesudah dipikir-pikir, kasihan mereka dipaksa berguru hal yang nggak mereka sukai.

Kalau Bebe suka belajar, jangankan mikirin sekolah full day MARI KITA NABUUNGGG DAN SET GOAL BIAR BISA MASUK INTERNATIONAL SCHOOL. Sekarang ngomong gini rasanya jauhhh sekali. Ya gimana, semurah-murahnya international school, sebulan SD aja bisa 8-9juta. Uang masuknya bisa 150juta. Tapi kan siapa tau ya nggak? Siapa tau dalam beberapa tahun ada keajaiban apa gitu? Nggak ada yang nggak mungkin, unicorn is real. :')

*ya meskipun tetep survey SD nasional plus sih lol*

Kalau Bebe ternyata lebih suka melukis? Menulis? Bermusik? Main gitar? Main game? Ya masa disuruh sekolah formal seharian kan kasihan. Maka kukuhkan tekad untuk homeschooling!

Kacaunya, kedua keputusan itu akan sama beratnya. Kalau mau sekolah bagus, we need to work our ass off agar bisa bayar sekolahnya. Kalau mau homeschooling, artinya saya keluar kerja. Whoaaa deg-degan sendiri mikirin keduanya lol.

Tapi itu kan sayaaaa. Kalau se-Indonesia harus full day school? Kenapa diharus-harusin sih? Satu opsi kan belum tentu cocok untuk semua orangtua dan anak. Ya bebasin ajalah, mau full day atau mau ga full day, yang penting anak sekolah dan belajar.

Ya kaannn. Lagian jika semua anak sekolah full day, kasihan deh niscaya akan tetap ada ibu-ibu ambisius yang akan tetep masukin anaknya les ini itu bahkan sesudah sekolah full day. T_______T

Udah sih gitu aja. Anaknya suka baca buku? Nonton dong video buku favorit Bebe, ada di bawah postingan ini.

See you next week!

-ast-

0 komentar:

Posting Komentar