Perumahan kayana 2 bekasi | kayana 2 residence | perumahan kayana 2

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Jumat, 26 Agustus 2016


Lahir di Bandung dan tinggal di Jakarta semenjak bayi, Bebe sedikit sekali terpapar alam. Dia tidak punya kesempatan main tanah atau manjat pohon menyerupai ketika saya kecil dulu. Mentok di rumah ibu saya di Bandung, Bebe main di taman bermain erat rumah yang sebelumnya yaitu lapangan voli.

Baca punya Isti:

Taman itu tentu jauh dari definisi “alam”. Ya gimana, tanahnya sudah diganti paving block. Mendinglah ada taman bertanah sedikit di pojokannya untuk melihat cacing. Dan sebab jarang bertemu pepohonan, Bebe takut melihat daun yang banyak. Kalau daun pohon kecil di pot sih nggak takut, tapi begitu pohonnya gede, Bebe takut. -_____-

Sebagai ibu-ibu millennials saya merasa gagal. Ibu-ibu millennials kan harusnya lebih erat dengan alam dan membiarkan anak bereksplorasi dengan alam. Tapi gimana, selain saya juga sibuk, main dengan alamnya harus di mana coba? Di Taman Menteng atau Taman Surapati? Kalau dua itu sih sering.

(Baca: Pengalaman Naik Commuter Line sama Bebe)

Saya dan JG pun berwacana ingin kemping. Tapi lalu rempong sendiri sebab pengen kempingnya Instagram-able. Mau ke bumi perkemahan kok ya pengen tendanya dihias-hias garland warna pastel, pengen bawa bangku lipat warna-warni, pengen ada kendaraan beroda empat VW Combi sebagai latar tenda ... KAPAN BIKINNYAAAAA. Nggak jadi-jadi deh pergi kemping sebab ribet persiapannya dibanding kempingnya.

Terus pengen glamping, eh taunya kawasan inceran udah penuh hingga November. Baca-baca reviewnya makanannya tempatnya doang yang manis tapi makanannya nggak lezat pula apalagi buat anak-anak. Bayar mahal cuma buat foto doang kok ya sayang. Ujung-ujungnya ngemol lagi ngemol lagi. Nggak bosan cuma tertekan sebab beban Bebe nggak tau alam hahaha.

Bebe pernah sih diajak ke Floating Market Lembang, main kelinci hingga puas, sayanya jajan hingga kenyang. Meskipun saya kasian plus nggak tega sebab kelinci-kelinci itu dibully sama anak-anak. Dicolok-colok mulu pake wortel, dijejelin terus ke mulutnya, ditarik kupingnya, digendong kasar. Huft. Galau abis, mending ngebelain kelinci apa ngebelain Bebe nggak tau apa itu kelinci?

Dan besok Bebe mau ke Kuntum Farm, Bogor. Baru kerasa berat banget nyari alam sebab alamnya udah nggak ada. Sampai bela-belain ke Bogor deh biar mainnya nggak di mall terus. Uang yang keluar kayanya sama tapi pengalamannya beda.

(Baca: Anak dan Alam

Taman itu tentu jauh dari definisi “alam”. Ya gimana, tanahnya sudah diganti paving block. Mendinglah ada taman bertanah sedikit di pojokannya untuk melihat cacing. Dan sebab jarang bertemu pepohonan, Bebe takut melihat daun yang banyak. Kalau daun pohon kecil di pot sih nggak takut, tapi begitu pohonnya gede, Bebe takut. -_____-

Sebagai ibu-ibu millennials saya merasa gagal. Ibu-ibu millennials kan harusnya lebih erat dengan alam dan membiarkan anak bereksplorasi dengan alam. Tapi gimana, selain saya juga sibuk, main dengan alamnya harus di mana coba? Di Taman Menteng atau Taman Surapati? Kalau dua itu sih sering.

(Baca: Traveling with Babies for Dummies)

Saya juga pengen ajak Bebe ke pantai tapi diduga ia akan risih dan nggak mau kena pasir sih kakinya. Bebe itu risihan banget anaknya. Nginjek karpet bulu aja jinjit. Apalagi nginjek pasir, nanti pasirnya nyelip-nyelip di jari, duh saya aja mikirinnya males. Maklum saya sendiri anaknya nggak suka pantai, soalnya panas, gerah dan lengket. HAH. Gimana masa depan Bebe jikalau gini.

Apa pindah aja gitu ya ke pedesaan yang masbodoh dan sepi, punya ayam dan sapi, lalu saya di rumah baking dan Bebe homeschooling. JG mencangkul tanah biar gembur dan siap ditanami. *WHAT* *brb cari rumah di Lembang* *deket* *anaknya cemen*

Kenapa gitu Bebe harus kenal alam?

Ya biar seger aja. Biar nggak liat kendaraan beroda empat sama gedung mulu. Liat sapi kek sekali-kali.

Abis ini niscaya pada nostalgia deh, waktu kecil mah liat sapi kerbau kambing praktis blablabla. Manjat pohon di halaman rumah blablabla. IYAAA ini bukannya nggak mau tapi di mana.

Ada inspirasi jalan ke mana biar anak dapat lari-larian dan liat alam? Tapi jangan jauh-jauh dari Jakarta soalnya saya males traveling jauh-jauh apalagi sama Bebe. Capek duluan mikirinnya hahahaha.

-ast-

0 komentar:

Posting Komentar